Nelayan dan HNSI Bangka Protes Aktivitas TI Rajuk di DAS Nelayan 2

Nelayan dan HNSI Bangka Protes Aktivitas TI Rajuk di DAS Nelayan 2

FORKODABABEL.COM, BANGKA — Puluhan warga nelayan Lingkungan Nelayan 2 Sungailiat didampingi HNSI Kabupaten Bangka melakukan protes terhadap aktivitas puluhan TI Rajuk ilegal yang beroperasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lingkungan Nelayan 2 Sungailiat, Jumat (11/07/2025) sore.

Aksi ini juga diamankan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Sungailiat untuk mencegah terjadinya bentrok antar warga di lapangan.

Dalam aksi ini sempat terjadi perdebatan dan dialog serius antara koordinator TI Rajuk dengan Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Lukman SPd dan pengurus HNSI serta warga yang kontra TI Rajuk.

Selain itu di lokasi juga ada kelompok warga yang mendukung atau pro dengan kegiatan TI Rajuk tersebut.

Setelah melakukan dialog dan beberapa kesepakatan akhirnya aksi ini berakhir damai.

Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Lukman SPd mengatakan kedatangan mereka, karena mendapatkan laporan dari warga nelayan 2 yang tidak menyetujui kegiatan TI Rajuk di DAS Nelayan 2, karena khawatir bisa menyebabkan pendangkalan dan menganggu arus keluar masuk perahu nelayan.

“Kita melihat aktivitas puluhan TI Rajuk itu membuat sakan di pinggiran sungai yang dikhawatirkan malah menyebabkan pendangkalan DAS, karena itulah para nelayan yang kontra memprotes kegiatan itu,” kata Lukman didampingi Sekretaris HNSI, Ibnu Wasisto.

Dilanjutkannya dari hasil dialog tadi, pihak koordinator penambang TI Rajuk meminta waktu 1 minggu untuk memindahkan sakan ke daratan dari pinggiran sungai itu.

“Mereka memang sudah satu minggu lebih berada di lokasi itu dan hari ini terlihat semakin bertambah jumlah TI Rajuk yang akan beroperasi di situ,” imbuhnya.

Diakuinya, memang ada beberapa orang nelayan yang menyetujui kegiatan itu, seperti dari Lingkungan Nelayan 1 pak Bujang dan Nelayan 2 Bang Us.

“HNSI hadir untuk menjembatani persoalan ini jangan sampai dianggap tidak peduli terhadap kepentingan para nelayan karena kita memang mendapatkan laporan keluhan dari para nelayan juga,” imbuhnya.

Sementara itu salah seorang pemilik ponton TI Rajuk, sebut saja Ace mengaku baru hari ini mulai bekerja di lokasi itu, karena sebelumnya ada razia dari petugas keamanan.

“Sebenarnya para nelayan dari Lingkungan Nelayan 1 dan Nelayan 2 juga sudah menyetujui kegiatan ini, karena bisa memperdalam aliran sungai. Kita juga sudah membuat sakan di daratan bukan buang limbah pasir ke aliran sungai,” ujarnya.

(Forkodababel.com / Edw, Foto: Aksi protes warga nelayan Lingkungan Nelayan 2 terhadap aktivitas TI Rajuk di DAS Nelayan 2. Edw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *