Pencari Burung di Hutan Munggu Hilang, Ditemukan Tim SAR Dalam Kondisi Bingung dan Lemas
FORKODABABEL.COM, BANGKA TENGAH — Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi kejadian yang menimpa seorang pria yang dikabarkan hilang saat mencari burung di hutan Desa Munggu Kecamatan Sungai Selan.
Korban Eko Susanto (L/45) dengan domisili asal Lampung Selatan tersebut sebelumnya pada Minggu 20 Juli 2025 berangkat dari Pasir Putih Pangkalpinang pada pukul 05.00 WIB menuju Desa Munggu dengan tujuan untuk mencari burung.
Pada pukul 06.00 WIB, korban tiba di pondok kebun milik ibu Ambro tempat korban biasa menitipkan motor untuk mencari burung.
Korban kemudian pamit kepada ibu Ambro untuk pergi ke hutan mencari burung dengan cara jebak pulut.
Korban biasanya diketahui kembali pukul 17.00 WIB, namun hingga malam hari korban belum kembali.
Pemilik pondok yang khawatir dikarenakan korban belum kembali hingga malam hari melaporkan hal tersebut ke warga dan Babinsa di desa tersebut.
Namun hingga Senin malam pencarian terhadap korban yang dilakukan oleh masyarakat tidak membuahkan hasil.
Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kansar Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR.
Menerima informasi tersebut, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan 1 tim rescue menuju lokasi kejadian pada koordinat 2°27’24.9″S 105°56’53.4″E untuk membantu mencari korban.
Dalam perjalanan menuju lokasi, Tim SAR menerima info dari warga bahwa korban berhasil ditemukan dalam kedaan selamat dengan jarak 2 Km dari lokasi kejadian awal.
Tim SAR Gabungan kemudian bergegas mengevakuasi dan membawa korban yang dalam keadaan lemas menuju rumahnya di Pangkalpinang.
Kakansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa menjelaskan menerima informasi kejadian tentang hilangnya seorang pencari burung yang diketahui tersesat di hutan saat mencari burung.
“Kami kemudian mengirimkan tim untuk membantu mencari keberadaan korban. Saat ditemukan korban dalam keadaan lemas, kemudian korban kita bawa menggunakan mobil rescue menuju ke rumahnya di Pasir Putih Pangkalpinang,” katanya.
Menurut penuturan korban, saat hendak kembali setelah mencari burung pada pukul 17.00 WIB tanggal 20 Juli 2025, korban kebingungan dan tersesat.
Kemudian korban berjalan tanpa tentu arah hingga pada hari ketiga korban mendengar suara pekerja kayu yang sedang menebang kayu.
Korban kemudian menghampiri suara tersebut dan meminta bantuan kepada penebang kayu untuk mengantarnya ke pondok tempat korban menitipkan motornya.
Kemudian kita membawa korban menuju rumahnya di Pangkalpinang.
Tentu kami menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa melaporkan kejadian yang mengancam jiwa manusia kepada basarnas secepat mungkin. Pelayanan jasa SAR tentunya 100 % gratis.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada segenap unsur SAR Gabungan yang turut membantu dalam pencarian terhadap korban,” tutup Oka.
(Forkodababel.com/ Fm, Foto: IST/ Humas Kansar Pangkalpinang)