“Terkait isu simpang siur yang terjadi di daerah-daerah tentang kadar RON antara Pertalite dan Pertamax harus segera diluruskan, karena sangat penting dilakukan agar menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pihak Pertamina yang disertai dengan bukti-bukti valid,”
FORKODABABEL.COM, BANGKA — Kejaksaan Agung mengungkap kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 yang menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar RP 193,7 triliun.
Dari kejadian dugaan korupsi itu Kejagung sudah menetapkan sejumlah tersangka, bahkan muncul dugaan adanya praktik nakal menjadikan BBM RON 90 (Pertalite) menjadi RON 92 atau Pertamax.
Dalam hal ini anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Dapil Kabupaten Bangka dari partai PKB sekaligus Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agam Dliya Ul-haq menilai kasus tersebut adalah sebuah momen, yang mana pihak Pertamina harus melakukan introspeksi diri agar kedepannya kejadian seperti ini tidak lagi terulang.
Agam menyoroti bahwa kasus ini terjadi akibat kurangnya pengawasan, karena pengawasan yang ketat sangat penting untuk dilakukan agar praktik yang sama tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang.
“Kita harapkan ada penekanan dalam pembenahan kasus ini harus segera dilakukan agar tidak berdampak lebih luas dan jangan hanya dilakukan di bagian hulunya saja, tetapi harus dibenahi bagian hilirnya karena dampaknya tidak hanya di pusat saja, juga di daerah-daerah pun ikut merasakan dampaknya,” kata Agam di Sungailiat, Senin (03/03/202
Agam menyarankan agar pihak Pertamina segera mengambil langkah-langkah yang serius untuk melakukan penanganan yang komprehensif, seperti memulihkan kembali integritas perusahaan dan mencegah kejadian serupa terulang lagi.
“Terkait isu simpang siur yang terjadi di daerah-daerah tentang kadar RON antara Pertalite dan Pertamax harus segera diluruskan, karena sangat penting dilakukan agar menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pihak Pertamina yang disertai dengan bukti-bukti valid,” harapnya.
(Forkodababel.com / Edw, Foto: Agam Dliya Ul-Haq. IST)
