“Kalau didiamkan pihak- pihak yang mengikuti permasalahan ini dari awal akan merasa sepertinya persoalan didiamkan, terkhusus pihak keluarga korban tentu akan merasa lebih tenang jika semuanya sudah terang benderang, biar ada sebuah kepastian,”
FORKODABABEL.COM, PANGKALPINANG —
Dukungan kepada pihak Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan malpraktik atas meninggalnya seorang anak bernama Al (10), warga Desa Pedindang, Kabupaten Bangka Tengah, hingga saat ini terus mengalir.
Salah satunya disampaikan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Maryam.
Diungkapkannya, kasus dugaan malpraktik yang disebut-sebut dilakukan pihak RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang harus disikapi dengan serius.
Sehingga tidak menimbulkan dugaan dugaan yang keliru, apalagi ini menyangkut bidang pelayanan publik, jika dibiarkan akan menjadi bola liar yang bisa berefek ke stabilitas tatanan pelayanan publik, menimbulkan keragu-raguan masyarakat terhadap kinerja pelayanan di bidang kesehatan.
“Jika hilang kredibilitas pelaksanaan pelayanan publik ini, tentunya ini akan menjadi kegagalan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” kata Maryam, Senin (24/02/2025).
Dilanjutkannya, semua lapisan masyarakat kemungkinan menunggu kejelasan ini, jika tuduhan itu setelah diproses jawabnya tidak atau sebaliknya iya, maka hal ini benar-benar harus diketahui publik.
“Kalau didiamkan pihak- pihak yang mengikuti permasalahan ini dari awal akan merasa sepertinya persoalan didiamkan, terkhusus pihak keluarga korban tentu akan merasa lebih tenang jika semuanya sudah terang benderang, biar ada sebuah kepastian,” harapnya.
Untuk itu Maryam sangat mendukung dan mensupport kepada pihak yang berwenang menangani persoalan ini, yang kemungkinan saat ini sedang berproses untuk mengungkapkan semuanya.
Azas kepastian hukum tentunya merupakan jawaban atas semua yang disangkakan.
Di samping itu agar pemerintah daerah yang merupakan wadah mewujudkan masyarakat aman dan sejahtera benar benar nyata.
“Ini haruslah menjadi perhatian kita bersama, agar tidak membuat atau menambah krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah atau kepada APH di Bangka Belitung. Pihak keluarga yang merasa jadi korban butuh kepastian hukum atas apa yang telah mereka laporkan. Saya mensupport agar semuanya ada titik terang apapun hasil akhirnya. Kepastian hukum akan persoalan ini tentunya merupakan hak masyarakat kita , tidak bisa kita kesampingkan. Sekali lagi saya support penuh kepada kepolisian dalam menangani persoalan ini ,” tegasvMaryam.
Sebagai informasi, pada Rabu (19/02/2025), pihak keluarga korban Al (10) menyampaikan kegundahannya kepada Komisi IV DPRD Provinsi Babel.
Pihak keluarga korban, Yanto menduga adanya dugaan malpraktik yang dilakukan oleh RSUD Depati Hamzah, atas meninggalnya putra semata wayang mereka bernama Al (10).
Oleh karna itu, Yanto juga meminta Komisi IV DPRD Babel untuk turun tangan membantu mendorong kasus ini agar segera terungkap dan menemui titik terang.
Sementara itu, dikonfirmasi mengenai perjalanan dari laporan yang dilayangkan pihak keluarga korban, Polda Babel melalui Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah mengatakan bahwa laporan tersebut masih berproses.
Berdasarkan informasi penyidik, lanjut Fauzan, pihak kepolisian masih menunggu hasil rekomendasi dari Majelis Dewan Profesi (MDP) Kementerian Kesehatan untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Menurut info penyidik, mereka menunggu hasil dari MDP Majelis Disiplin Profesi kementrian kesehatan,” kata Kombes Fauzan, Jumat (21/02/2025) lalu.
Ketika disinggung mengenai adanya kabar pemanggilan kepada pihak RSUD dalam kasus ini, Kombes Fauzan tidak menjawab.
Terpisah, Direktur RSUD Depati Hamzah, Della Rianadita belum memberikan jawaban apapun, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini melalui aplikasi perpesanan.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan media ini masih menunggu jawaban dari pihak RSUD Depati Hamzah.
(Forkodababel.com/ Edw, Foto: Maryam, anggota Komisi IV DPRD Babel. IST)
